Selanjutnya pada tanggal 18 Februari 2020, dilakukan lagi pembuatan gorong-gorong. Kali ini lokasinya berada di Jalan Usaha Tani Kampung Karya Barat. Perlu diketahui bahwa gorong-gorong ini berada di persimpangan jalan, sehingga tidak mengherankan gorong-gorong yang sebelumnya jebol akibat beratnya beban kendaraan roda tiga maupun roda empat yang berlalu lalang membawa hasil pertanian warga. Belum lagi, kondisinya yang memang sudah dangkal sehingga air yang mengalir tidak sepenuhnya maksimal dikarenakan tersumbat oleh hasil buangan pertanian yang terbawa arus, sehingga fungsi yang sebetulnya untuk mengairi sawah-sawah warga mengalir airnya menjadi lebih kecil.

Mengingat kondisi yang demikian ini, Pemerintah Desa Aikmel yang dikawal oleh Kaur Perencanaan (Bapak Farhanuddin, S. Sos), betul-betul memperhatikan material-material bahan bangunan yang akan digunakan untuk meminimalisir masalah  yang sama untuk kedua kalinya yang mungkin  terjadi dikemudian hari. Lebih-lebih agar nantinya gorong-gorong ini tidak ambruk ketika dilewati dengan kendaraan roda tiga maupun roda empat dengan beban yang berat.

Pembuatan gorong-gorong ini berlangsung selama 1 (satu minggu) terhitung dari penggalian dasar pada hari pertama. Pak Farhanuddin mengungkapkan bahwa selama proses pengerjaan ini betul-betul sudah kita kawal dengan baik sehingga hasilnya cukup memuaskan. Hanya saja untuk penggunaannya masih kita tutup untuk sementara waktu sambil menunggu hasil pengecoran mengering baru bisa digunakan oleh kendaraan yang membawa beban berat. “Kita tunggu sampai sekitar 3 (minggu) dulu baru bisa kita buka untuk kendaraan melewati gorong-gorong ini.” Ungkap Pak Farhan.

Untuk mengantisipasi adanya kecolongan, Pak Farhan juga memasang awig-awig atau himbauan agar warga sedikitnya bisa bersabar untuk sementara waktu tidak melewati gorong-gorong ini agar kekuatannya bisa tetap terjaga dan tidak rusak hanya karena keteledoran warga yang tidak sabaran.