Saat ini, dunia sedang digemparkan dengan hadirnya penemuan virus baru, yaitu COVID-19 atau dikenal dengan sebutan Virus Corona. Virus Corona merupakan kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.

Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:

1. Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius)
2. Batuk
3. Sesak nafas 

Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah terpapar virus Corona.

Pada awal bulan maret 2020 untuk pertama kalinya virus ini masuk dan menginfeksi masyarakat di Negara Indonesia. Hal ini menjadi problema yang sangat serius jika tidak segera ditangani. Proses penularan yang sangat cepat membuat masyarakat menjadi waspada dan harus berhati-hati jika berada dilingkungan luar.

Melihat kondisi yang demikian ini Pemerintah Desa Aikmel bersama dengan Puskesmas Aikmel turut agresif dalam memantau dan mengawasi agar virus ini tidak sampai menyebar hingga ke desa-desa khususnya Desa Aikmel. Hal yang dilakukan untuk mengatisipasi penularan virus ini adalah menghimbaukan kepada masyarakat setempat, khususnya masyarakat Desa Aikmel untuk melaporkan kepada kepala kewilayahan dusun setempat, lalu oleh kepala kewilayahan akan meneruskan informasi ini kepada pemerintah desa terkait dengan adanya warga yang pulang dari luar negeri maupun luar daerah untuk dikoordinasikan ke Puskesmas Aikmel untuk diperiksakan kesehatannya.

Beberapa hari yang lalu setelah dikeluarkannya himabauan ini oleh Pemerintah Desa dan Puskesmas AIkmel, muncul beberapa laporan dari kepala kewilayahan dusun Cepak Daya, Kampung Karya, Kampung Karya Barat dan Batu Belek (nama-nama dusun yang ada di Desa Aikmel). Lalu oleh Bapak M. ISMAIL ZAM ZAMI, S. Pd selaku Sekdes Aikmel langsung sigap meneruskan laporan tersebut kepada Puskesmas AIkmel.

Kemarin, hari Jumat, 20 Maret 2020 tepat pukul 09. 00 WITA, terhitung sehari setelah pelaporan tersebut, Puskesmas Aikmel yang didampingi oleh Perangkat Desa beserta kader yang ada didusun yang masuk daftar laporan, pergi mengunjungi masyarakat yang diduga telah melakukan perjalanan keluar negeri maupun keluar daerah. Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan oleh Puskesmas Aikmel dalam rangka memastikan bahwa tidak adanya infeksi virus yang terbawa selama perjalanan pulang. Tim Puskesmas Aikmel juga menanyakan terkait gejala-gejala virus corona yang ditimbulkan apakah dirasakan oleh mereka. Nama-nama warga masyarakat Aikmel yang masuk dalam daftar laporan dinyatakan sebagai Orang Dalam Pengawasan (ODP) terhitung 14 (empat belas) hari setelah kunjungan hari ini. ODP akan terus diawasi dan dipantau kesehatannya selama 14 (empat belas) hari kedepan, dan siap dirujuk apabila timbul gejala-gejala seperti flu, demam, sesak nafas, dll selama masa pengawasan.

“Segera ke dokter bila Anda mengalami gejala infeksi virus Corona (COVID-19) seperti yang disebutkan, terutama jika gejala muncul 2 minggu setelah kembali dari daerah yang memiliki kasus COVID-19 atau berinteraksi dengan penderita infeksi virus Corona. Bila Anda mungkin terpapar virus Corona namun tidak mengalami gejala apa pun, Anda tidak perlu pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan diri, cukup tinggal di rumah selama 14 hari dan membatasi kontak dengan orang lain.” Pesan dari pihak Puskemas Aikmel.